Selasa, 14 November 2023

Dakwah dan Visual

     Dakwah sebagai upaya penyebaran dan penyampaian ajaran agama, memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran spiritual dan moral masyarakat. Melalui berbagai metode komunikasi, dakwah tidak hanya menjadi jembatan antara individu dengan Tuhan, tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan keharmonisan sosial.

Mahasiswa bisa mempromosikan almameternya

    Dalam konteks ini, makalah ini akan mengupas lebih dalam tentang esensi dakwah, peran dakwah dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana visual dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Keterlibatan visual dalam dakwah menjadi semakin relevan di era digital ini, di mana informasi disampaikan tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui gambar, video, dan elemen visual lainnya.

    Dakwah sebagai tugas utama umat Islam memerlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif agar dapat mencapai berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan media visual dalam dakwah bukan hanya sebagai pelengkap, melainkan sebagai suatu kebutuhan mendesak untuk mencapai efektivitas dan daya jangkau yang lebih luas.

    Dalam makalah ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang konsep dakwah, pentingnya dakwah dalam konteks kehidupan sehari-hari, serta bagaimana visual dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan dakwah. Dengan pemahaman yang mendalam tentang keterkaitan antara dakwah dan media visual, diharapkan kita dapat merumuskan strategi dakwah yang lebih holistik dan relevan di era modern ini.

    Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang menampilkan gambar, sehingga dapat diterima oleh penglihatan. Tujuannya untuk meningkatkan daya tarik dan perhatian sehingga dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang sehingga membangkitkan minat dan bakat dalam hal mengambar.Bentuk media visual dapat berupa benda nyata seperti keanekaragaman mahluk hidup dan benda buatan seperti gambar. 

    Teknik pembuatan melewati beberapa tahap yaitu pembuatan sketsa, eksekusi visual, perancangan, dan membuat media visualnya seperti gambar. Dakwah merupakan proses komunikasi menyapaian ajaran Islam namun terkadang cenderung dingin dan bersifat informal, etika juga perlu diperhatikan. Sebuah revolusi sudah terjadi dan berkembang dengan pesat sehingga meningkatkan nafsu semata. Layaknya seperti iklan yang dapat menarik para pelanggannya untuk membeli produk yang ditayangkan. Perancangan dua dimensi diharapkan dapat memberikan pesan, ajakan, atau seruan bahwa ajaran Islam tidaklah rumit. Hal ini membuat dakwah bagi anak anak, remaja, dewasa, bahkan lanjut usia mudah untuk mengerti dan tersampaikan dengan baik.

    Komunikasi visual yaitu semua media komunikasi yang dapat dicerna oleh indera penglihatan seperti buku, iklan, spanduk, baliho, poster, selebaran, dan sebagainya. Pada tahun 2010 sampai beberapa tahun terakhir, poster ajaran Islam menjadi salah satu media dakwah. Poster mencangkup sumber Al-Qur’an Hadits dan bermanfaat untuk mengingatkan umat Islam untuk selalu kembali ke jalan Allah karena poster tidak boleh dibuat dengan asal-asalan yang dapat menimbulkan perdebatan sesama muslim maupun nonmuslim. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengganggu kehidupan termasuk cara para da’i untuk berdakwah,hal ini sekaligus peluang sebagai da’i untuk mengembangkan media dakwah yang relevan. Ada empat media sosial yang dapat digunakan untuk dakwah secara komunikasi visual Facebook, Whatsapp, Instragram, dan Youtube serta ada bentuk komunikasi dakwah secara digital dalam media sosial yaitu poster dakwah, kartun dakwah, dan video dakwah.

Kekurangan dakwah dengan media visual;

  1. Harus mempersiapkan dengan menggunakan konsep agar mudah dipahami.
  2. Hanya berbentuk tulisan atau gambar tertentu sehingga tidak dapat didengar.
  3. Memerlukan biaya dalam penyampaiannya.
  4. Lambat dan kurang praktis.Selain kekurangan,

Kelebihan berdakwah dengan media visual;

  1. Analisa lebih tajam sehingga dapat terekam dalam memori dengan cepat.
  2. Mengatasi para mad’u yang memilki keterbatasan.
  3. Memiliki interaksi antara mad’u dengan lingkungan sekitar.
  4. Meningkatkan daya tarik para mad’u.
  5. Lebih mudah diingat.

Jenis media secara visual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 

  1. Media Visual Diam
    Contohnya adalah foto, ilustrasi, flash card, gambar, poster, dan bagan.
  2. Media Visual Gerak
    Contohnya adalah gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
  3. Media Audio Visual
    Media audio visual adalah media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Dari karakteristik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

    • Media Audio Visual Diam Contohnya adalah televisi diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, dan buku bersuara.
    • Media Audio Visual Bergerak Contohnya adalah film televisi, televisi, film bersuara, gambar bersuara.

Media visual sendiri memiliki fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

  1. Fungsi Atensi Menarik dan mengarah untuk berkonsentrasi kepada isi dakwah yang ditampilkan.
  2. Fungsi Afektif Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap para mad’u.
  3. Fungsi Kognitif Lambang atau gambar untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
  4. Fungsi Kompensatoris Memberikan konteks untuk memahami teks membantu para mad’u untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali.
    Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang mendapatkan perhatian khusus dalam masyarakat Islam. Praktik kesenian dalam perspektif agama yang berhubungan dengan gerakan moral, salah satunya tampak pada media dakwah visual, bertujuan mengungkapkan makna poster dakwah, pesan apa yang ingin disampaikan oleh desainer kepada umat Islam secara luas. Selain itu juga bertujuan untuk menemukan kaitan antara seni dan agama. 

    Poster dakwah sebagai media untuk berdakwah merupakan salah satu ekspresi kecintaan kepada Pencipta. Poster dakwah merupakan sebentuk media persuasif yang mengingatkan tugas utama makhluk kepada Tuhannya, yaitu beribadah. Salah satu bentuk poster yang bisa digunakan sebagai sarana dakwah adalah poster propaganda. Poster ini bisa dimanfaatkan sebagai ajakan untuk berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran melalui kalimat dan ilustrasi yang bernuansa Islami, seperti kata-kata, kalimat, ataupun gambar yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Selain itu juga digunakan kata-kata mutiara atau kalimat hasil pemikiran dari para tokoh pemikir Islam. 

    Poster dakwah yang berisi kalimat-kalimat dan gambar yang bernuansa Islami dikembangkan untuk menjawab tantangan dakwah masa kini. Poster ini tidak dibuat asal-asalan tetapi harus setidaknya lima kriteria desain poster yang baik, yaitu adanya fokus tema, impact atau pengaruh, konsisten dengan detail, komposisi yang seimbang dan tipografi yang menarik. Desain poster ini dibuat sebaik mungkin untuk menarik minat pembaca yang menjadi penerima dakwah. Isi pesannyapun harus bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits atau dari para tokoh pemikir.

    Dakwah sebagai upaya penyebaran nilai-nilai agama mengemuka sebagai suatu keharusan dalam menghadapi dinamika masyarakat modern. Dalam era di mana informasi tersebar begitu cepat dan beragam, pentingnya dakwah tak terbantahkan dalam membentuk pemahaman yang benar tentang ajaran agama. Namun, perkembangan teknologi membawa kita ke zaman di mana visual tidak lagi hanya menjadi pelengkap, melainkan sebuah kebutuhan strategis dalam menyampaikan pesan dakwah.

    Makalah ini menyoroti bahwa peran media visual dalam dakwah bukan sekadar tren, melainkan sebuah langkah cerdas untuk meraih perhatian dan pemahaman yang lebih luas. Penggunaan gambar, video, dan elemen visual lainnya tidak hanya memperkaya pengalaman dakwah, tetapi juga memudahkan penyerapan informasi, terutama bagi generasi yang tumbuh dalam era digital ini.

    Dengan mengintegrasikan elemen visual dalam strategi dakwah, umat dapat merespon dengan lebih cepat dan lebih mendalam terhadap pesan-pesan agama. Langkah ini tak hanya memperkaya cara kita menyampaikan ajaran, tetapi juga membuka pintu ke pemahaman yang lebih universal. Oleh karena itu, di tengah arus informasi yang terus berubah, penggabungan dakwah dan visual menjadi pondasi yang kuat untuk menyebarkan kearifan agama dengan cara yang lebih inklusif dan relevan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar